Arief mengatakan, ketujuh daerah tersebut sudah memiliki jaringan pipa gas yang dibuat oleh pemerintah. Menurutnya, PT Pertagas Niaga hanya akan bertindak sebagai penyalur gas (distributor) kepada masyarakat.
"Jaringan gas disana sudah selesai dibuat oleh pemerintah dalam hal ini kementerian ESDM. Panjang pipanya bervariasi, ada yang sampai 60 km, tapi melingkar tidak lurus. Tinggal pengoperasian saja yang belum," katanya.
Adapun untuk harga jual, Arief mengatakan, pemerintah belum menentukan harga jual gas untuk ketujuh daerah tersebut. Namun, dia menjamin bahwa PT Pertagas Niaga tidak akan mempersulit tata cara pembayaran bagi pelanggannya.
"Kita tidak akan mempersulit masyarakat, pembayarannya nanti kita pakai token seperti PLN, tapi untuk sementara masyarakat hanya perlu datang ke loket-loket BUMD di daerahnya," katanya.
Sebelumnya, Pertamina menerima penugasan dari Pemerintah dalam hal ini Ditjen Migas Kementerian ESDM untuk mengelola jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) yang telah dibangun Pemerintah dengan mekanisme Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.