Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Bukan Risiko Investasi

Kompas.com - 15/04/2014, 21:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau imbal hasil dalam jangka waktu tertentu yang dapat dinikmati di masa mendatang. Namun demikian, investasi tak lepas dari risiko. Belakangan ini sering terdengar tentang penipuan investasi dengan berbagai macam kedok.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat secermat mungkin dalam menginvestasikan dananya. "Apakah penipuan adalah risiko investasi? Bukan, itu adalah penipuan investasi. Penipuan berbeda dengan risiko. Oleh karena itu, kita harus hati-hati sekali dalam memilih investasi untuk diri kita," kata Direktur Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Frederica Widyasari Dewi di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Kiki, sapaan akrab Frederica, menyatakan, masyarakat tak hanya harus hati-hati dalam berinvestasi. Ia pun enyarankan agar masyarakat tak mudah percaya dengan imbal hasil besar dalam berinvestasi.

"Jangan mudah percaya dengan return atau imbal hasil yang besar dan tinggi. Cari investasi yang jelas, legal, dan ada regulatornya. Biasanya ada yanng menawarkan return tinggi, memang kita terima return 1 sampai 3 bulan lalu sisanya uangnya gone," ujar Kiki.

Oleh karena itu, lanjut Kiki, ada baiknya masyarakat mempelajari produk sebelum berinvestasi. Perencanaan yang matang pun diperlukan, karena investasi sangat menyangkut dengan masa depan.

"Masa depan ditentukan dari sekarang. Sebaiknya kita menyisihkan penghasilan untuk investasi. Jangan terlalu sibuk, karena nanti menjadi sasaran empuk bagi perusahaan yang kurang bertanggung jawab," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com