Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksadana Saham Kian Marak Ditawarkan

Kompas.com - 16/04/2014, 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah bursa saham yang fluktuatif menjelang pemilihan umum presiden (pilpres), sejumlah manajer investasi (MI) giat menerbitkan reksadana saham baru.  Sepekan terakhir, setidaknya ada tiga produk reksadana saham baru yang meluncur.

MI yang menerbitkan reksadana saham baru adalah PT BNP Paribas Investment Partners (BNPP-IP), PT BNI Asset Management (BNI-AM) dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).

BNP Paribas menerbitkan reksadana saham anyar bertajuk BNP Paribas Astro. Produk ini sudah mendapat izin efektif dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sejak 1 November 2013.

Namun, Presiden Direktur BNPP-IP, Vivian Secakusuma bilang, reksadana itu baru ditawarkan resmi kepada investor pada 14 April 2014. BNP Paribas Astro merupakan reksadana berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). “Namun pengelolaan portofolionya tetap pada efek saham di bursa saham Indonesia,” ungkap Vivian.

Manajer investasi lain, BNI-AM meluncurkan produk bernama BNI-AM Dana Saham Sektoral. Senior Fund Manager BNI-AM, Hanif Mantiq mengatakan, produk ini telah resmi diluncurkan pada 10 April 2014. Sedangkan, izin efektif dari KSEI terbit sejak 14 Maret 2014.

Reksadana ini menempatkan sebagian besar dana kelolaannya pada saham-saham dari sektor finansial, konsumer dan infrastruktur. “Produk baru ini telah mengumpulkan dana kelolaan Rp 26 miliar dari investor institusi,” ujar Hanif.

Namun, Hanif mengatakan, produk reksadana saham itu juga bakal dibuka bagi investor ritel dalam waktu dekat. Sedangkan, Manulife menerbitkan reksadana saham terbaru bertajuk Manulife Saham Strategi Unggulan. Produk ini telah mendapat izin efektif dari pada 4 April 2014.

Sayangnya, Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro belum mau merinci rencana penerbitan produk baru itu. “Kami sedang silent period, jadi tidak bisa menyampaikan info produk,” dia.

Target imbal hasil

Sepanjang tahun ini, reksadana saham mampu membukukan kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Wajar jika, manajer investasi optimistis, produk baru reksadana saham bisa memberikan imbal hasil yang optimal.

Hanif menargetkan, BNI-AM Dana Saham Sektoral bisa memberi imbal hasil 5 persen di atas kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia menduga, investor bakal mengoleksi produk baru BNI AM tersebut. Maklum, secara historis, penyelenggaraan pemilu bisa mengerek kinerja saham yang menjadi aset dasar reksadana.

Vivian juga optimistis dengan kinerja BNP Paribas Astro. Menurutnya, nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksadana ini bakal naik dari karena pasar saham yang bullish dan penguatan nilai tukar rupiah.

Reksadana berdenominasi dollar AS akan diuntungkan dengan penguatan rupiah, karena asetnya berada di saham domestik.

Analis PT Infovesta Utama, Viliawati mengatakan, langkah MI menerbitkan reksadana saham jelang pilpres ini merupakan peluang baik bagi investor. Investor juga tidak perlu takut berinvestasi pada produk baru reksadana karena kinerjanya belum terbukti.

“Caranya, lihat kinerja reksadana saham di MI tersebut. Bagaimana kinerja historisnya? Biasanya kinerja reksadana saham barunya tidak akan jauh berbeda,” ungkap Viliawati.

Ia memprediksi, indeks imbal hasil reksadana saham pada akhir tahun ini bisa mencapai 9% hingga 12 persen year on year (yoy). (Noor Muhammad Falih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com