Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Selain Jokowi, Prabowo Juga Diidamkan Investor

Kompas.com - 16/04/2014, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, mengklaim, dari perbincangan 20 investor yang digelar di Singapura sebelum Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu, hanya ada dua figur calon presiden yang diidamkan oleh para investor.

"Mereka berasumsi, kalau bukan Jokowi (Joko Widodo), alternatifnya adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo. Jadi, figur yang dipandang kalangan investor cuma dua. Kalau tidak Jokowi ya cuma Prabowo," klaim Fauzi, Rabu (16/4/2014).

Awal tahun ini, investor dan pengusaha telah memprediksi bahwa Jokowi bakal ditunjuk menjadi capres sebelum pileg digelar, dan memfavoritkan Joko Widodo sebagai calon presiden. Namun demikian, investor agak kecewa dengan perolehan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang masih di bawah 20 persen.

Fauzi menambahkan, investor sempat berasumsi bahwa PDI-P mampu meraup suara hingga 27 persen. Dengan demikian, Jokowi bisa maju sebagai capres dan tidak perlu menggandeng banyak partai politik untuk koalisi. Koalisi yang lebih ramping diyakini bakal menghasilkan implementasi kebijakan lebih gampang.

"Ternyata asumsi itu meleset. Pasca-pileg, tidak satu pun partai yang dapatkan lebih dari 20 persen. Artinya, ada fragmentasi politik di DPR. Makanya bursa saham langsung anjlok. Investor khawatir koalisi banyak partai akan membuat kebijakan tidak akan efisien," papar Fauzi.

Fauzi menyatakan, investor pada dasarnya menginginkan pemerintahan dijalankan secara efektif dan efisien. "Banyak partai koalisi otomatis partai tersebut memiliki agenda masing-masing. Platform agenda pemerintah akan menjadi kompromistis," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com