Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Produsen Baja Minta Pemerintah Hapus Subsidi Listrik Perlahan

Kompas.com - 17/04/2014, 17:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk menghapus seluruh subsidi listrik bagi golongan industri I-3 dan I-4, pada 2015 menuai protes dari kalangan pelaku industri.

Indonesia Iron and Steel Industry (IISIA), menilai rencana tersebut terlalu mepet. Co-Chairman for Long Product IISIA, Ismail Mandry berharap pemerintah menghapus subsidi bagi dua golongan tersebut secara bertahap, dalam tempo 3 tahun mendatang.

"Kami dukung langkah pemerintah untuk menghapus subsidi listrik. Namun, usulan dari asosiasi baja minta dinaikkan secara bertahap selama tiga tahun," ujarnya dalam sosialisasi kenaikan TTL, di Kantor Ditjen Kelistrikan, di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Sebagaimana diketahui, pada Mei 2014 tarif listrik untuk golongan industri dinaikkan. Ismail menyayangkan, besaran kenaikan tarif yang cukup besar sehingga membuat ongkos produksi industri meningkat.

Kenaikkan tarif tenaga listrik (TTL) membuat disparitas biaya listrik sebesar 38 persen, dibanding industri yang tidak terkena kenaikan tarif. Sebagai informasi, industri yang dinaikkan TTLnya adalah industri dengan daya di atas 200 KVA yang sudah go public, serta industri dengan daya 30.000 KVA.

"Kebijakan ini membuat selisih tarif. Dalam dunia industri jadi tidak sehat," terang Ismail.

Bahkan, lanjut dia, golongan i-4 kemungkinan akan menghentikan operasinya akibat kenaikan tarif. "Industri kami ini mengolah bahan baku jadi setengah jadi. Kalau tidak ekonomis, terpaksa kami hentikan atau impor setengah jadi saja yang lebih efisien," paparnya.

Adapun dampak kenaikan tarif per Mei 2014 ini terhadap industri baja adalah, komponen biaya listrik yang lebih besar mencapai 20 persen. Atas dasar ini, asosiasi akan menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian,pada Senin mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com