Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor CPO pada Maret Tumbuh 13 Persen

Kompas.com - 21/04/2014, 14:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya pada bulan Maret lalu tercatat sebanyak 1,79 juta ton, atau mengalami kenaikan 13 persen dibandingkan bulan Februari sebanyak 1,58 juta ton.

Kenaikan volume ekspor disebabkan oleh harga kedelai yang tinggi, serta stok CPO Indonesia dan Malaysia yang sudah berkurang dan spekulasi El Nino yang mempengaruhi pasar juga masih terus berkembang.

"Kenaikan harga rata-rata kedelai sejak bulan Februari, telah membuat beberapa importir minyak nabati mulai melirik minyak sawit sebagai minyak substitusi", kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam siaran persnya, Senin (21/4/2014).

Mengutip data GAPKI, harga kedelai Februari tercatat naik 5 persen dari 831,35 dollar AS per bushel pada Januari 2013 menjadi 876,66 dollar AS per bushel pada Februari 2013. Kenaikan harga rata-rata terus berlanjut sampai pada Maret sebesar 6,3 persen atau 925,54 dollar AS per bushel. Harga kedelai saat ini dinilai sudah overvalued atau terlalu tinggi.

Kenaikan permintaan terhadap CPO yang tercatat sangat signifikan datang dari negara Afrika dan Pakistan, meskipun dari sisi volume tidak sebanyak permintaan dari India, China dan Uni Eropa.

Ekspor CPO Indonesia dan turunannya ke Pakistan tercatat meningkat dari 58.700 ton pada Februari menjadi 174.000 ton pada Maret. Volume itu naik 197 persen, sedangkan ekspor ke negara-negara Afrika tercatat meningkat sebesar 59 persen dari 79.000 ton pada Februari menjadi 125.500 ton di bulan Maret.

Kenaikan permintaan di Pakistan karena negara yang mayoritas merupakan muslim ini mulai meningkatkan stock CPO di dalam negeri untuk menyambut hari puasa dan hari raya Idul Fitri pada bulan Juni. Hal yang sama juga dilakukan oleh India.

Volume ekspor CPO dan turunannya ke India tercatat meningkat sebesar 31 persen dari 313.000 ton di bulan Februari menjadi sebesar 412.000 ton di bulan Maret. Ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia ke China tidak mengalami kenaikan yang signifikan, ekspor tercatat naik 11 persen dari 254.000 ton pada Februari menjadi 281.000 ton di Maret.

Ekspor ke China memang kurang bergairah karena memang pada saat ini China mengurangi pembelian minyak nabati akibat dari perlambatan ekonomi yang mengakibatkan para importir kesulitan untuk mendapatkan kredit. (Handoyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com