"Kita predikisi untuk keseluruhan bulan. Kemungkinan akan lebih rendah 0,1 persen dan year on year basis 7,18 persen. Itu berdasasrkan survei pemantauan harga minggu satu kita estimasi sampai akhir bulan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Senin (21/4/2014).
Adapun inflasi secara tahunan alias year on year, lanjut Perry, diprediksi di atas angka 7 persen. Ini karena dari sisi pemantauan harga-harga pada minggu pertama dan kedua bulan April masih sangat rendah. Beberapa komoditas bahkan deflasi karena musim panen.
"Kemungkinan bisa lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dengan perkiraan-perkiraan itu inflasi year on year survei pemantauna terakhir 7,2 persen. Kemungkinan akan lebih rendah. Sebelumnya kan ada dampak dari kenaikan tarif angkutan udara dan segala macam. Pangan malah beberapa deflasi karena musim panen sudah ada," papar Perry.
Pada bulan Maret 2014 lalu, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen. Inflasi tahun kalender sebesar 1,41 persen, dan inflasi year on year sebesar 7,32 persen.
Adapun inflasi komponen inti sebesar 0,21 persen dan inflasi komponen inti year on year sebesar 4,61 persen. Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) IHK, 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, inflasi pada bulan Maret tersebut tergolong rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.