Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lifting Tak Tercapai, UKP4 Salahkan Lambatnya Keputusan di SKK Migas

Kompas.com - 22/04/2014, 15:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lifting migas nasional mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Menurut Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), salah satu penyebabnya adalah lambatnya pengambilan keputusan di level SKK Migas.

"Saya kira itu harus diperbaiki karena pengambilan keputusan di SKK Migas itu lambat sekali. Dan saya kira harus di percepat," ujar Kuntoro Mangkusubroto setelah menghadiri acaran Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2015-2019 di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Kuntoro menjelaskan, beberapa proyek yang pekerjaannya belum diselesaikan oleh SKK Migas sampai saat ini. "Sekarang banyak sekali keterlambatan-keterlambatan, mengenai penambangan laut dalam di Selat Makasar yang belum diselesaikan. Ini harus segera diselesaikan, kalau tidak ya akan begini terus," katanya.

Pengeboran migas menurut Kuntoro merupakan investasi yang hasilnya baru dapat dirasakan 5 tahun kedepan. "Karena ini kan investasi, yang hasilnya akan dirasakan 5 tahun lagi, kalau begini terus bisa bahaya," tandasnya.

Sebelumnya, target lifting minyak bumi APBN-P 2013 sebesar 840.000 barel per hari (bph), tapi realisasinya hanya 825.000 bph. Di tahun 2014, APBN menargetkan lifting minyak 870.000 bph. Namun target tersebut diminta untuk direvisi karena tidak mampu memenuhinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com