Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persediaan AS Capai Rekor, Harga Minyak Dunia Turun

Kompas.com - 24/04/2014, 07:26 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Harga minyak dunia turun pada Rabu (23/4/2014) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah persediaan minyak mentah komersial AS naik mencapai rekor tertinggi, karena menguatnya produksi di negara konsumen minyak terbesar dunia itu.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 31 sen pada hari pertama perdagangannya menjadi ditutup pada 101,44 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni turun 16 sen menjadi berakhir pada 109,11 dollar AS per barel di perdagangan London.

Departemen Energi AS (DoE) melaporkan stok minyak mentah komersial AS naik 3,5 juta barel menjadi 397,7 juta barel untuk pekan yang berakhir 18 April.

Itu adalah tingkat persediaan tertinggi sejak DoE mulai mengeluarkan data mingguan pada 1982 dan tingkat tertinggi sejak 1931.

Peningkatan persediaan ini lebih besar dari perkiraan para analis, dengan perkiraan rata-rata 2,4 juta barel yang dilaporkan oleh Dow Jones Newswire, tetapi investor telah bersiap untuk rekor baru pada Selasa, mengirim WTI melemah tajam.

Carl Larry dari Oil Outlooks and Opinion mengatakan pasar "agak netral" setelah laporan persediaan sekilas "bearish". "Setelah langkah kemarin, Anda melihat nilai wajar lagi," katanya.

"Ada lebih banyak sisi kenaikan ketika permintaan mulai menggeliat lagi ... karena ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang stabil."

Reaksi pasar diperlemah oleh data DoE yang menunjukkan persediaan di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, yang diawasi ketat, turun 800.000 barel menjadi 26,0 juta barel, menurut John Kilduff dari Again Capital.

Analis menyebutkan, investor juga terus memantau perkembangan krisis antara Rusia dan Ukraina, yang merupakan saluran utama untuk pengiriman gas alam Rusia ke Eropa Barat.

"Mereka tetap waspada terhadap setiap perkembangan yang meyakinkan di Kawasan Timur Ukraina yang akan meningkatkan ketegangan atau meningkatkan kemungkinan suatu gangguan dalam pasokan minyak dan gas Rusia," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com