Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Negara Maritim, Tapi Impor Ikan Melonjak

Kompas.com - 27/04/2014, 12:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Joko Widodo menyinggung persoalan impor ikan di Indonesia yang menurutnya mengalami lonjakan. Padahal, lanjut pria yang akrab disapa Jokowi ini, sumber daya laut di Indonesia sebagai negara maritim seharusnya bisa memenuhi kebutuhan nasional tanpa mengandalkan impor.

"Impor ikan, kita ini negara maritim tapi impor ikannya melonjak naik seperti ini," kata Jokowi, disela-sela kunjungannya di kawasan pertanian di Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2014).

Persoalan impor menurutnya tidak hanya terjadi disektor kelautan. Lonjakan impor juga terjadi pada sektor pertanian dan perkebunan untuk bahan pangan, yang meliputi beras, garam, gula, jagung, buah-buahan dan lainnya.

Padahal, sebut Jokowi, peningkatan penduduk Indonesia mencapai 3 juta orang pertahun. Karena itu ia menilai perlunya ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi, lonjakan impor masalah pangan ini menurutnya mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

"Itulah problem lonjakan impor yang harus diselesaikan. Karena hal tadi gampang sekali terjadi inflasi harga bahan pokok," ujar Jokowi.

Oleh karenanya, ia mengungkapkan, perlunya mewaspadai masalah impor dengan kebijakan yang tepat. Salah satunya, menurut Jokowi, dengan berani mengeluarkan kebijakan esktrim. "Kita harus waspadai lima sampai sepuluh tahun yang akan datang resiko apa yang kita hadapi," ujar Jokowi.

Yang terpenting, lanjut dia, sektor produksi harus lebih ditingkatkan. Kebiasaan impor menurut Jokowi harus dibatasi. Dengan demikian, swasembada di berbagai bidang bisa terjadi.  "Kita harus konsen pada produksinya. Impor harus mulai dipotong dan kurangi terus. Target bisa empat sampai lima tahun, asal ini betul konsisten dilakukan," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com