Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Pelaku Usaha Minim Sosialisasi "Green Economy"

Kompas.com - 29/04/2014, 11:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menuturkan, Kadin bersama pemerintah secara kolaboratif perlu konsisten mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi memiliki batas-batas, yang disebut ecological limits.

Suryo menyampaikan, Pembangunan Berkelanjutan perlu ditekankan kembali utamanya dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, lanjut Suryo, pembangunan ekonomi acapkali menyebabkan bencana alam, dan malah menimbulkan krisis pangan serta krisis energi.

"Bagi dunia usaha, konsep Pembangunan Berkelanjutan ataupun green economy belum mendapat sosialisasi memadai," kata Suryo dalam sambutannya di "Indonesia Green Infrastructure Summit/ IGIS 2014", Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Suryo mengatakan, Indonesia sebenarnya mampu melakukan pembangunan berkelanjutan. Indonesia, kata dia memiliki banyak keanekaragaman sumber energi, mulai dari sungai-sungai untuk pembangkit listrik, panas bumi, biomasa, angin dan sinar matahari sepanjang tahun sebagai sumber energi alternatif.

Bert Hoffman, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Pasifik dan Asia Timur, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menambahkan, green economy mencakup tiga hal penting yakni pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta kelestarian lingkungan.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tidak memerhatikan lingkungan justru akan berdampak terhadap misalnya, pencemaran air, udara, kerusakan ekologi seperti sumber energi yang terus berkurang drastis. Kebijakan pemerintah seperti subsidi energi jika tidak direduksi akan membebani biaya pemerintah dan mengganggu anggaran pembangunan.

Dia menyebut, green economy bukan hanya tanggung jawab pelaku usaha. "Pemerintah bisa mendorong green economy dengan pertama memberikan insentif kepada pelaku usaha green economy. Dan kedua, perlu diadakan skema pembiayaan yang tepat," ucap Bret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com