Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Catatan Buruh pada Perayaan May Day

Kompas.com - 01/05/2014, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka memperingati May Day, para buruh yang tergabung dalam Tim Komite Aksi 1 Mei 2014 menuangkan ekspresinya terhadap pemerintah dalam "100 Catatan Buruh". Komite ini sendiri terdiri dari Serikat Buruh Bangkit (SBB), Gabungan Serikat Buruh Mandir (GSBM), dan Lembaga Penyadaran dan Bantuan Hukum Forum Adil Sejahtera (LPBH-FAS).

"100 Catatan Buruh adalah ekspresi ketidakadilan pemerintah terhadap buruh. Meskipun sudah berulang kali pemilu menghasilkan pergantian kepemimpinan, nasib buruh tidak berubah lebih baik. Justru berbagai produk hukum dan undang-undang yang merugikan buruh terus menjadi lebih buruk," ujar Siti Nurrofiqoh dari SBB dalam siaran persnya.
 
Beberapa hal yang terdapat dalam 100 Catatan Buruh tersebut adalah tidak adanya sistem peradilan bagi buruh selama masih ada sistem kontrak dan outsourcing. Selain itu, ada juga soal Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, upah layak yang menggunakan dasar minimum, pemberangusan kebebasan berserikat, BPJS yang seharusnya iuran ditanggung pengusaha bersama pemerintah dan bukan pekerja, serta soal swastanisasi atau privatisasi BUMN-BUMN.
 
"Kami menantang wakil rakyat terpilih dan calon presiden mendatang untuk menjadikan 100 Catatan Buruh sebagai pekerjaan rumah (PR) dalam menentukan kesejahteraan buruh yang lebih transparan dan terukur dengan melibatkan buruh," ujarnya.
 
Ia menambahkan, kursi wakil rakyat dan presiden ditentukan oleh 70 persen lebih dari suara buruh. "Suara adalah amanah agar pemimpin yang sungguh melakukan pengabdian yang riil, bukan sekadar retorika," ucapnya.

Apa yang ada dalam 100 Catatan Buruh tersebut, lanjutnya, merupakan realita yang dialami buruh. Rencananya, hal ini akan disuarakan pada Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2014 di Istana Negara Jakarta oleh sekitar 300 personel bertudung yang akan beriringan dengan ribuan massa lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com