Produk Domestik Bruto Amerika Serikat (AS) pada triwulan pertama tahun ini GDP AS yang hanya 0,1 persen tidak menghalangi the Fed untuk kembali memangkas jumlah pembelian obligasi bulanan dari 55 juta dollar AS ke 45 juta dollar AS.
Walaupun data ekonomi diumumkan sangat buruk beberapa bulan terakhir, the Fed masih yakin bahwa cuaca buruk adalah penyebabnya sehingga ke depan situasi akan berangsur membaik.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan, belum ada informasi tambahan mengenai kapan Fed rate akan naik. Dollar Index masih bertahan di bawah 80 hingga dini hari tadi. Malam ini ditunggu data tingkat pengangguran dan pertambahan non-farm payrolls AS yang diperkirakan membaik.
Selain pengaruh global, rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh faktor domestik, yakni pengumuman inflasi dan neraca perdagangan. Inflasi diperkirakan melambat ke 7,2-7,3 secara tahunan sementara surplus neraca perdagangan berpeluang menipis.
"Rupiah berpeluang bertahan di kisaran Rp 11.550-11.650 per dollar AS dengan kecenderungan melemah," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.