Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Klaim Punya Basis Nasabah Jepang yang Besar

Kompas.com - 02/05/2014, 10:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (30/4/2014) lalu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meluncurkan kartu kredit BNI JCB Platinum yang merupakan hasil kerjasama dengan Japan Credit Bureau (JCB), penyedia jasa pembayaran kartu kredit yang berbasis di Jepang. Perseroan menyatakan salah satu alasan kerjasama tersebut lantaran basis nasabah Jepang yang kuat.

"Kita satu-satunya bank Indonesia yang punya full branch license di Jepang. Kami ada cabang di Tokyo dan Osaka. Saat ini kami memiliki 279 nasabah korporat Jepang dengan total balance Rp 2,1 triliun," kata GM Product Manager BNI Dodit W Probojakti di Jakarta, Rabu malam.

Nasabah asal Jepang yang dimiliki perseroan saat ini, lanjut Dodit, tercatat sebanyak 2.711 nasabah dengan total saldo mencapai Rp 1 triliun. Untuk memenuhi pelayanan bagi para nasabah Jepang tersebut, BNI memiliki desk khusus. "Kami punya dedicated Japan desk. Di desk itu ada 20 sampai 30 karyawan, semuanya fasih berbahasa Jepang," jelas dia.

Dengan diluncurkannya lini produk berupa kartu kredit platinum berlogo JCB, Dodit mengaku perseroan berharap dapat menarik lebih banyak nasabah Jepang dan yang berhubungan dengan Jepang. Nasabah yang dimaksud, ujar dia, sebisa mungkin bukan nasabah lama.

"Tujuannya untuk menarik korporasi Jepang, ekspatriat asal Jepang, komunitas masyarakat Jepang, dan pengguna produk, brand Jepang. Sasarannya adalah sebisa mungkin bukan existing customer," jelasnya.

Peluncuran kartu kredit platinum berlogo JCB ini diungkapkan Dodit akan menjadi bagian dari 1,7 juta pemegang kartu kredit BNI dan 9,2 juta pengguna kartu debet dari jumlah keseluruhan nasabah perseroan mencapai 12,5 juta orang nasabah.

"Pertumbuhan kartu kredit platinum berlogo JCB akan bertambah menjadi 70.000 kartu dalam 3 tahun ke depan. Nilai transaksi rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per bulan. Kerjasama ini akan menciptakan balance sekitar Rp 420 miliar dalam 3 tahun ke depan," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com