Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan Surplus, Impor Migas Harus Tetap Dikontrol

Kompas.com - 02/05/2014, 19:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan RI bulan Maret 2014 mengalami surplus sebesar 673,2 juta dollar AS. Menanggapi pencapaian itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) I Anny Ratnawati mengatakan surplus neraca perdagangan terjadi lantaran ada kontrol dari sisi migas, terutama dari impor dan ekspor yang dilakukan.

Namun demikian, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian dipenuhi melalui importasi harus tetap diwaspadai. "Kita juga perlu jaga, ini kan nanti akan ada hari raya Idul Fitri, tahun baru, Natal dan sebagainya. Itu konsumsi BBM-nya tinggi. Jadi tetap konsumsi BBM akan dijaga pada level tidak boleh melampaui volume yang telah ditetapkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata Anny di kantornya, Jumat (2/5/2014).

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan impor migas masih terlihat pada level yang cenderung tinggi, yakni pada kisaran 3,5 miliar hingga 3,9 miliar dollar AS. Agar impor migas tidak membebani neraca pembayaran dan neraca perdagangan, sudah sepatutnya Indonesia melakukan diversifikasi energi selain BBM.

"Memang Indonesia jangka panjang ini harus ada diversifikasi energi, karena kalau tidak, kita akan impor minyak terus. Kalau impor minyak terus akan membebani neraca pembayaran dan perdagangan sehingga diversifikasi energi itu harus benar-benar kita lakukan, baik itu geotermal, apakah itu gas, energi air, matahari dan itu harus kita lakukan," jelas Mirza.

BPS sebelumnya juga melaporkan bahwa neraca perdagangan migas masih mengalami defisit sebesar 1,363 miliar dollar AS. Defisit disebabkan perdagangan minyak mentah yang mengalami defisit 547 juta dollar AS, perdagangan hasil minyak yang juga mengalami defisit 2,035 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com