Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Indonesia Dinilai "Obesitas" dan Tak Efisien

Kompas.com - 03/05/2014, 16:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Ryan Kiryanto menilai jumlah perbankan Indonesia saat ini terlalu banyak, sehingga cenderung tidak efisien. Bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas dan pengatur industri jasa keuangan pun, kondisi ini menjadi merepotkan.

"Di Indonesia sekarang ada 120 bank. Itu sudah kebanyakan. Industri keuangan yang obesitas seperti itu tidak efisien," kata Ryan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/5/2014).

Kondisi perbankan yang obesitas, lanjut Ryan, ditambah juga dengan segmentasi pasar perbankan yang tidak adil. Maksudnya, ada bank yang sangat besar dan sangat kecil, namun "bermain" di lahan yang sama.

Dengan kondisi perbankan yang semacam itu, Ryan menilai OJK sebagai regulator tak hanya mengatur dan mengawasi perbankan, namun industri keuangan lainnya pula. "Bank kita tidak efisien sehingga tidak sehat. OJK kan tidak mengawasi bank saja, belum anak cabangnya, lalu pasar modal, asuransi. Belum lagi BPJS. Aset sekitar Rp11.000 triliun diawasi OJK," ujar dia.

Perbankan, khususnya yang kategori menengah hingga kecil, kata Ryan, seharusnya melihat diri sendiri. Terlebih lagi, pada tahun 2020 mendatang pasar bebas Asean untuk perbankan akan dimulai. Perbankan Indonesia secara umum jangan sampai kalah bersaing dengan perbankan dari negara-negara sekawasan.

"Apa mau terlibas atau dibesarkan. Untuk menambah modal bank banyak caranya. Konsolidasi bisa, sehingga bank-bank kita sudah siap hadapi persaingan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com