Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Indonesia Akan Naikkan Harga

Kompas.com - 07/05/2014, 13:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia Tbk berencana akan menaikkan harga jual produk semennya. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan biaya produksi yang membuat perseroan harus melakukan penyesuaian harga.

"Target kenaikan harga yang kami harapkan dengan asumsi kenaikan cost (biaya). Kami targetkan (kenaikan) 3 sampai 4 persen karena tekanan cost," kata Direktur Utama Semen Indoensia Dwi Soetjipto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2014).

Menurut Dwi, apabila perseroan tidak melakukan penyesuaian harga, maka kinerja perusahaan akan tergerus. Namun demikian, Dwi menegaskan kenaikan harga produk pun harus diimbangi dengan efisiensi.

"Realisasi harga sangat tergantung kondisi di lapangan. Kenaikan harga semen harus diikuti efisiensi, karena kalau tidak kinerja kita akan tergerus. Listrik naik, BBM naik, dan dampak UMR. Soal UMR ini tidak di karyawan Semen Indonesia sendiri, tapi pada mitra kita. Kalau kurs dampaknya ke harga spare part kita," papar Dwi.

Terkait efisiensi listrik, Dwi mengaku perseroan diuntungkan karena di beberapa pabrik, kebutuhan listrik dilayani oleh pembangkit listrik milik sendiri. Ia menyebut pabrik di Tonasa 90 persen kebutuhan listrik dialirkan dari pembangkit sendiri, sementara di Padang sebesar 10 persen.

Hingga kuartal I 2014, Semen Indonesia memimpin market share semen nasional sebesar 43,8 persen. Adapun penjualan perseroan tercatat sebesar 6,2 juta ton dan pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com