Kombinasi antara harapan kebijakan moneter yang lebih longgar olah European Central Bank di bulan Juni dan turunnya angka Jobless Claims AS kembali mendongkrak Dollar Index ke level 79,36 dan di sisi lain Euro terpuruk hingga 1.384.
Tidak ada data penting hari ini selain inflasi China di pagi hari, sehingga menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia sentimen penguatan dollar AS akan menguasai jalannya pasar Asia hari ini.
Di Indonesia sendiri, setelah sempat melemah tajam di saat mata uang Asia lain menguat, rupiah akhinya menguat di penutupan pada perdagagan Kamis (8/5/2014).
Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan hingga 5,1-5,5 persen YoY, menandakan komitmen yang tidak berubah untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan. Pelemahan rupiah berpeluang muncul lagi hari ini.
Pagi ini seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah sebenarnya dibuka menguat ke posisi Rp 11.547,5 per dollar AS dibanding penutupan kemarin di posisi 11.562,5. Namun hingga sekitar pukul 08.55 WIB, rupiah melemah kembali ke level 11.578.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.