Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akui Sistem Keamanan Angkutan Laut Lemah

Kompas.com - 09/05/2014, 19:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem keamanan angkutan laut nasional saat ini dinilai sangat lemah. Banyaknya tindak kriminal diatas kapal seperti pencurian barang-barang penumpang dan data manifes penumpang yang tidak sesuai kerap menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Menanggapi banyaknya masalah tersebut, Harry Boediarto, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, hal ini memang kesalahan pemangku kebijakan angkutan laut yaitu Kemenhub.

"Itu yang jadi masalah, sistem keamanan angkutan laut masih lemah, tidak seperti penerbangan, ini kesalahan kita (kemenhub) dari awal dulu," ujar Harry Boediarto, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan di Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Sistem keamanan angkutan laut yang lemah juga diakibatkan tidak adanya direktur keamanan seperti di Dirjen Udara yaitu Direktur Keamanan Udara. Hal tersebut menurutnya membuat keamanan angkutan laut sulit meniru sistem keamanan udara nasional.

Untuk itu, Kemenhub akan mencoba menerapkan sistem "One ticket, One ID" sama seperti sistem tiket kereta api saat ini.

Selain itu, Harry juga menyoroti data manifes penumpang yang tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang naik di kapal. Menurutnya, situasi seperti itu juga menandakan lemahnya sistem pendataan penumpang.

"Sekarang ini data penumpang tidak sama dengan penumpang yang naik. Kalau terjadi kecelakaan bagaimana?manifesnya tidak sama. Dan itu sering terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com