Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunnya Harga Karet Dipengaruhi Isu Stok di Tiongkok

Kompas.com - 10/05/2014, 15:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO) Jambi, Lukman Zakaria, menyatakan, kondisi karet alam dunia saat ini tengah menghadapi tantangan berat dengan menurunnya harga karet yang hanya dihargai 1,64 dollar AS per kilogram.

“Tekanan dari pembeli terus berlanjut terutama dengan berkembangnya isu tingginya tingkat persediaan karet di negara konsumen terutama di RRT, sehingga berdampak pada merosotnya harga pasaran karet dunia saat ini,” kata Lukman, dalam siaran resmi Kementerian Perdagangan, ditulis Sabtu (10/5/2014).

Tantangan tersebut Lukman sampaikan langsung kepada Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dalam Sambung Rasa Perkaretan Nasional Indonesia, di Jambi, pada Jumat (9/5/2014). Bayu mengatakan, acara tersebut memang bertujuan meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih baik dengan para eksportir karet, serta mendapatkan umpan balik dari para pelaku usaha dalam rangka peningkatan ekspor karet Indonesia.

“Mereka menyampaikan tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ekspor karet. Diharapkan pertemuan ini dapat mengakomodir masukan dari para pelaku usaha untuk kemajuan ekspor karet nasional,” ujarnya.

Guna mengatasi berbagai tantangan, salah satunya soal harga, Bayu menambahkan, Indonesia pun tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan Internasional Rubber Consortium (IRCo) bersama produsen utama karet dunia, Thailand dan Malaysia. Indonesia merupakan negara produsen karet kedua terbesar dunia, setelah Thailand.

“Kemendag terus melakukan diplomasi pada organisasi-organisasi karet internasional dan bekerja sama dengan negara-negara produsen utama karet dunia untuk menstabilkan harga karet internasional pada tingkat yang remuneratif bagi petani,” sebutnya.

Karet menjadi salah satu komoditas non-migas andalan ekspor Indonesia. Pada 2013, sektor karet alam menyumbang 4,61 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia yang sebesar 149,92 miliar dollar AS. Data Ditjen Perkebunan, Kementan mencatat, pada 2013 produksi karet alam mencapai 3,2 juta ton.

Dari jumlah tersebut, sekitar 16 persen (0,5 juta ton) teralokasikan untuk pemenuhan kebutuhan domestic, sedangkan 84 persennya (2,7 juta ton) untuk kebutuhan ekspor yang senilai 6,91 miliar dollar AS. Adapun negara tujuan utama ekspor karet pada 2013 adalah Amerika Serikat dengan volume mencapai 609,8 ribu ton (share 22,6 persen), diikuti RRT sebesar 511,7 ribu ton (share 18,9 persen), dan Jepang 425,9 ribu ton (share 15,8 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com