Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Defisit Listrik, PLN Kaltim Bangun Pembangkit 1.030 MW

Kompas.com - 13/05/2014, 14:26 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero akan membangun pembangkit listrik dengan daya hingga mencapai 1.030 MW di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di tiga wilayah, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara.

Perseroan menargetkan jaringan pembangkit listrik itu bisa terwujud paling cepat 2017. Sejauh ini berbagai pembangkit yang akan dibangun antara lain PLTU Teluk Balikpapan 2x110 MW, PLTG Senipah 35 MW, PLTU Kaltim 2 dengan daya 2x100MW, serta PLTU Kaltim 3 dengan daya 2x100 MW juga.

"Kami sudah merancang pembangunan pembangkit mulai tahun ini hingga 2017, bahkan lebih, dengan daya hingga 1.030 MW di 2017 untuk mengatasi beban puncak 630 MW lebih. Dengan pembangunan pembangkit itu, akan ada surplus pasokan listrik," kata GM PLN Kaltim-Kaltara, Machnizon Masri, Senin (12/5/2014).

Dia mengungkapkan, upaya pengembangan pembangkit ini untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi Kaltim dan peningkatan pelanggan dari tahun ke tahun yang begitu pesat dan sulit diprediksi.

Pembangkit terakhir yang dibangun PLN masuk jejaring Sistem Mahakam pada 2008. Saat itu beban 200 MW. Sementara itu, beban melonjak di tahun-tahun ke depan. Beban menyentuh 235 MW di 2009, dengan daya mampu PLN yang kurang lebih sama.

Pada 2010, beban puncak mencapai 245 MW dan daya mampu 270 MW, sedangkan 2011 beban puncaknya mencapai 262 MW dengan daya mampu 275 MW. Untuk 2012 beban puncak di Kaltim mencapai 288 MW dengan daya yang tersedia 297 MW. Pada 2013, PLN mencatat daya 341 MW melayani beban puncak 308 MW. "Hingga Mei ini beban puncak 340 MW dan daya mampu 350 MW," katanya.

Perbandingan daya listrik dengan beban, nyaris tidak menyisakan cadangan daya. pemadaman listrik terus dirasakan oleh warga Kaltim. "Standar cadangan daya 30 persen. Tapi kondisi kita saat ini pas-pasan. Maka kami harus selalu siaga (bila ada pemadaman)," kata Machnizon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com