Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobolan ATM, Mandiri Akan Koordinasi dengan Bareskrim

Kompas.com - 14/05/2014, 11:45 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Mandiri (Persero) akan berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyusul isu pembobolan rekening nasabah bank tersebut di kantor cabang pembantu (KCP) RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Akibat isu pembobolan tersebut, Bank Mandiri terpaksa harus mengambil langkah preventif dengan memblokir 2.000 ATM nasabahnya di DKI Jakarta.

“Rencananya mau ke sini hari ini, tetapi sampai sekarang belum datang,” kata Kepala Sub Direktorat Perbankan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Kombes Umar Sahid, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/5/2014).

Kasus ini sampai saat ini belum ditangani oleh pihak Bareskrim Polri. Menurut Umar, pihaknya masih menunggu adanya laporan dari pihak Mandiri sebelum melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Sebelumnya diberitakan, banyak nasabah Bank Mandiri yang panik akibat terblokirnya kartu ATM mereka pada Senin (12/5/2014). Beberapa nasabah mendapatkan pemberitahuan soal pemblokiran acak, sementara sebagian yang lain tidak. Kepanikan melanda nasabah yang tak mengaktifkan layanan mobile banking ataupun SMS banking. Kabar pemblokiran kartu ATM Bank Mandiri juga ramai diperbincangkan di jejaring media sosial.

Awalnya, berkembang isu bahwa pemblokiran tersebut diakibatkan aksi peretasan (hacking) terhadap data ATM nasabah Bank Mandiri, tetapi isu itu dibantah oleh Bank Mandiri. Pihak Bank Mandiri sendiri membantah jika sistem keamanan mereka disusupi oleh hacker. Selain itu, Mandiri memastikan bahwa uang nasabah yang ATM-nya terblokir tidak akan hilang.

"Enggak ada masalah. Jadi emang account-nya diblokir, bukan uangnya yang hilang. Namun untuk memastikan, datang ke kantor cabang supaya aman," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri (Tbk) Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Budi mengatakan, ada ribuan kartu ATM yang terindikasi terkena dampak kejahatan perbankan. Oleh karena itu, menurut dia, Bank Mandiri telah memblokir kartu ATM nasabah yang terindikasi tersebut sebagai bentuk tindakan pencegahan. "Akan tetapi, kalau kita lihat dia pernah bertransaksi di lokasi tersebut, itu kita minta amankan dengan tukar kartu atau ganti PIN," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com