NUSA DUA, KOMPAS.com -
Indonesia ditargetkan akan menjadi produsen pengolahan (grinding) kakao terbesar dunia pada 2015 dengan produksi 600.000 ton per tahun.

"Indonesia akan melewati Ghana dan Pantai Gading," kata Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun saat Konferensi Kakao Internasional Indonesia Keenam, di Nusa Dua, Bali, Jumat (16/5/2014) malam.

Alex mengatakan, target kapasitas produksi kakao Indonesia tahun 2015 itu jauh lebih besar dibanding tahun 2010 yang hanya 150.000 ton.

"Ini artinya dalam waktu lima tahun kapasitas griding kakao di Indonesia naik 300 persen," katanya.

Pada 2013, produksi griding kakao Indonesia sekitar 500.000 ton.

Alex mengatakan, industri kakao Indonesia berkembang karena adanya dukungan pemerintah. Salah satunya adalah pengenaan bea keluar (ekspor) biji kakao sejak 2010.

"Ini bukti bahwa pajak ekspor biji coklat telah efektif dan sukses mengembangkan industri kakao di Indonesia," katanya.

Kebijakan ini telah membuat perusahaan makanan dan minuman multinasional melakukan ekspansi usaha.

Ia mengatakan, target tahun 2015 tersebut sangat mungkin tercapai karena adanya sinergi yang bagus antar instansi pemerintah.

Apalagi saat ini, kata Alex, kakao telah menjadi komoditas utama di sektor perkebunan Indonesia selain kelapa sawit dan karet.

Pada 2013, kakao memberikan kontribusi 1,1 miliar dollar AS bagi pendapatan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.