BI: Kondisi Eksternal Ikut Pengaruhi Kondisi Ekonomi Domestik

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Darsono mengatakan, salah satu risiko global yang selama ini dicermati BI dan otoritas keuangan lainnya adalah kebijakan penarikan stimulus moneter oleh Federal Reserve atau tapering off.

"Kondisi eksternal makro juga harus diperhatikan, salah satunya tapering off AS. Namun, sistem keuangan domestik kita sudah terbiasa dengan itu dan telah melakukan upaya antisipatif. Sudah price in lah terkait hal-hal yang terkait tapering off," kata Darsono di Kantor Pusat BI, Senin (19/5/2014).

Darsono menyebutkan, isu terkait sistem keuangan tidak hanya dari sisi domestik, isu global pun tak kalah kalah penting. Dari aspek global, kata dia, isu global dapat ikut merambat ke negara-negara lain.

Ia memberi contoh krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 silam. "Dari aspek global, sistem keuangan kalau hidup dapat merajalela ke antar negara. Tapi kalau bangkrut atau pailit ya urusan domestik. Kita belajar dari krisis global di AS misalnya saat kasus Lehman Brothers. Dampaknya bisa merambat ke negara-negara lain," ujar Darsono.

Darsono menjelaskan, bila terjadi suatu risiko global, dapat dengan cepat menjalar ke sektor keuangan domestik. Di mulai dari pasar saham, pasar obligasi, dan berlanjut ke pasar valuta asing. Oleh karena itu, BI senantiasa memantau risiko tersebut dan memitigasi risiko yang ada sehingga sektor keuangan nasional tetap sehat dan terjaga.

"Kalau terkena dampak global, maka akan berdampak juga ke industri keuangan. Ada juga dampak dari debitur. Kalau korporasi atau perorangan yang menjadi debitur bank misalnya terkena pengaruh kondisi eksternal, kita juga akan kena dampaknya," jelas dia.