Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rokok Kretek Turun

Kompas.com - 19/05/2014, 14:38 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Ribuan buruh pabrik sigaret kretek tangan PT HM Sampoerna Tbk di Kabupaten Jember dan Lumajang, Jawa Timur, bingung. Perusahaan merumahkan mereka menyusul rencana penutupan pabrik karena penurunan volume penjualan rokok kretek.

Salah satu buruh pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Jember, Siti Bikaitun, Minggu (18/5), mengatakan, dia dan 700 buruh lainnya dirumahkan pada 1 April 2014. Namun, hingga saat ini, perempuan yang bekerja selama setahun itu belum mendapatkan pesangon.

”Kami yang dirumahkan bulan lalu tidak mendapat pesangon. Akan tetapi, katanya yang dirumahkan sekarang malah dapat. Bagaimana ini?” ujar Siti.

Nurul Wahyuni, pekerja lain, mengaku sempat dirumahkan bareng dengan Siti. Akan tetapi, kemudian dianulir dan dipulihkan haknya setelah dikontrak lagi oleh perusahaan dan dipekerjakan selama satu tahun.

Namun, belum genap setahun bekerja, tiba-tiba dikenai pemutusan hubungan kerja. Nurul mengatakan, tiap pekan ia menerima upah Rp 200.000-Rp 350.000. ”Namun, dalam dua pekan terakhir, hanya terima rata-rata Rp 170.000,” kata Nurul.

Setelah dirumahkan, dia dijanjikan oleh manajemen bakal menerima pesangon Rp 5 juta lebih. Namun, sampai sekarang uang pesangon belum diterima dan dijanjikan diberikan pada 13 Juni 2014.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember Akhmad Hariyadi mengatakan, dalam pertemuan dengan kepala daerah, beberapa waktu lalu, perusahaan bersedia memberi pesangon yang layak.

”Para pekerja itu dijanjikan menerima pesangon enam kali dari upah yang mereka terima setiap bulan. Ini sudah lebih bagus ketimbang pesangon yang diberikan sesuai undang-undang hanya sebulan,” kata Hariyadi.

Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk Maharani Subandhi mengatakan, perusahaan menutup pabrik SKT di Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang. Perusahaan akan merumahkan 4.900 karyawan per 31 Mei 2014 dan berjanji memberikan pesangon yang jumlahnya lebih besar daripada ketentuan pemerintah.

Pengumuman penghentian kegiatan produksi itu disampaikan pada Jumat pekan lalu kepada seluruh karyawan yang terdampak. Alasannya, perusahaan berencana merestrukturisasi operasi pabrik karena penurunan volume penjualan produksi SKT.

”Kami akan memberikan dukungan dan bantuan bagi karyawan selama masa-masa sulit. Salah satunya dengan memberikan paket pesangon yang jumlahnya lebih besar daripada yang ditetapkan dalam UU Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2003,” ujar Maharani Subandhi.

PT HM Sampoerna juga berjanji akan tetap membayarkan tunjangan hari raya Idul Fitri 2014. Perusahaan juga memberikan kesempatan kepada karyawan yang dirumahkan untuk mengikuti pelatihan kewiraswastaan. (NIK/SIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com