Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Waspadai Koreksi Lanjutan

Kompas.com - 20/05/2014, 08:00 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan belum sepenuhnya lepas dari tekanan. IHSG pun diperkirakan bergerak variatif dengan potensi koreksi lanjutan perdagangan sebelumnya pada perdagangan Selasa (20/5/2014) ini.

Pasar saham AS melanjutkan reli kenaikan, seiring dengan penguatan saham-saham lapis dua (second liner). Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,12 persen dan S&P500 sebesar 0,38 persen.  

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan India yang akan meperlonggar impor emas. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,37 persen sementara KOSPI Composite di Korea Selatan melemah 0,20 persen. Harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi.  

Dari dalam negeri, Riset Mandiri Sekuritas merilis pernyataan Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan tingkat kegagalan korporasi swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) dalam membayar utang luar negeri mencapai 34 persen. Potensi tersebut merupakan skenario terburuk yang diukur melalui metode uji ketahanan atau stress test kinerja korporasi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah.  

Di sisi lain, koalisi partai politik akhirnya merilis bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka usung dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Hampir dipastikan jika kandidat calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di pemilihan presiden mendatang hanya akan ada dua pasang, dan membuat pemilihan presiden hanya berlangsung dalam satu putaran.  

Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks rebound beberapa hari dan membentuk spinning top. Pola tersebut menginformasikan reversal. Indicator RSI di zona 60% dan pasar sudah jenuh beli.

"Hari ini indeks akan bergerak melemah dan menguji support terdekat di level 4.963. Indeks akan bergerak dikisaran support 4.963 dan resistance 5.078," sebutnya.

Berikut beberapa rekomendasi saham untuk dibeli adalah INDF, TAXI dan INCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com