Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM 2014 Naik Rp 74,3 Triliun

Kompas.com - 20/05/2014, 17:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam RAPBN-Perubahan 2014 telah menetapkan pagu belanja subsidi BBM sebesar Rp285 triliun atau naik Rp74,3 triliun dari pagu yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp210,7 triliun.

"Subsidi akan mengalami kenaikan," kata Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di Jakarta, Selasa (20//5/2014).

Chatib mengatakan, sebagai upaya untuk menekan belanja subsidi BBM, pemerintah sedang mempertimbangkan seluruh opsi untuk mengendalikan belanja subsidi, dengan tidak memberatkan anggaran belanja secara keseluruhan.

"Kita menyadari semua opsi harus dibuka, tapi dua bulan lagi pemilu, opsi kita harus dilihat dari konteks itu," katanya.

Chatib tidak menyangkal opsi penyesuaian harga dapat dilakukan pemerintah, namun hal tersebut sulit untuk dilakukan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II karena masa efektif kabinet hanya berlaku hingga Oktober 2014.

"Tugas kita menjaga anggaran 2014 aman buat pemerintahan baru, kalau mereka mau melakukan adjustment (penyesuaian) silakan saja. Kalau saat ini sulit untuk mendahului itu, karena ini kebijakan strategis," katanya.

Salah satu penyebab belanja subsidi BBM mengalami peningkatan cukup tinggi, adalah karena nilai tukar kurs yang mengalami pelemahan dari Rp10.500 per dolar AS pada APBN, menjadi Rp11.700 per dolar AS pada RAPBN-Perubahan 2014.

Hal tersebut menyebabkan belanja negara secara keseluruhan dalam RAPBN-Perubahan 2014 sedikit mengalami kenaikan, yaitu Rp1.849,4 triliun atau naik Rp6,9 triliun dari angka APBN Rp1.842,5 triliun.

Selain dari belanja subsidi BBM, tekanan terhadap belanja negara juga berasal dari kewajiban atas kegiatan tahun 2013 yang harus dibayar pada 2014 seperti subsidi listrik, dana bagi hasil dan kewajiban lainnya.

Upaya pengendalian belanja subsidi energi harus dilakukan pemerintah, karena defisit anggaran pada RAPBN-Perubahan ditetapkan 2,5 persen terhadap PDB, atau mendekati ambang batas maksimum sebesar 3,0 persen terhadap PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com