"Hatta tidak akan bunuh diri dengan menasionalisasi perusahan asing," ujar Didik, yang merupakan salah satu kader PAN tersebut, saat menjadi pembicara dalam diskusi Prediksi Arah Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Menurut Didik, janji Prabowo yang akan menasionalisasi perusahan-perusahaan asing akan sulit terealisasi. Ia mengatakan, Prabowo bisa saja terpental karena kekuatan investor asing saat ini lebih kuat.
Didik juga menilai bakal calon wakil presiden yang akan berkompetisi pada pilpres 9 Juli ini, Jusuf Kala dan Hatta Radjasa, memiliki kesamaan. Ia mengatakan, kedua pemimpin senior tersebut sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo juga membantah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki niatan untuk melakukan nasionalisasi perusahaan asing.
Hal itu disampaikan terkait pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Youtube yang menyatakan ada capres berbahaya karena berencana melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan asing. Ia juga membantah pernyataan itu ditujukan ke Gerindra.
"Prabowo tidak pernah niat nasionalisasi perusahaan asing. Indonesia sebagai bagian dari perdagangan dunia tentunya tidak mungkin berdiri sendiri,” kata Hashim melalui pernyataan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/5/2014) siang.
Jika Prabowo terpilih nanti, dia berjanji perusahaan asing justru akan dijadikan mitra bisnis yang sejajar. Nantinya, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan-perusahaan asing itu, begitu juga sebaliknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.