Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Dorong Perbankan Salurkan Kredit ke Pertanian

Kompas.com - 21/05/2014, 18:28 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan kredit perbankan di sektor pertanian terutama tanaman pangan dan hortikultura masih sangat kurang.

"Dari total kredit ke sektor pertanian, lebih dari 60 persen dikucurkan untuk sektor perkebunan sawit. Sedangkan porsi kredit pertanian hanya sekitar 5 persen dari total kredit perbankan senilai 147 triliun padahal total kredit mencapai di atas 2.700 triliun," ungkap Bupati Anas.

Padahal menurutnya, sektor pertanian membutuhkan dan menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.

"Ada harapan besar agar Bank Indonesia kembali mendefinisikan ulang kredit pertanian. Jadi tidak semuanya ke sawit dan juga dialihkan ke petani padi, jeruk atau bawang. Jika perbankan tidak berpihak maka sektor pertanian sulit untuk bangkit karena petani akan terjebak pada rentenir sehingga keuntungan menjadi petani akan semakin berkurang," tambahnya.

Ia juga berharap semua elemen fokus membangkitkan kembali sektor pertanian nasional. "Mengkonsumsi buah-buahan lokal itu salah satu cara untuk menggenjot produksi pertanian lokal. Contohnya di Banyuwangi kami melarang di semua acara resmi mulai dari tingkat RT sampai kabupaten menggunakan buah impor. Harus menggunakan buah lokal. Hal ini akan membuat petani lokal semakin semangat," ungkap Bupati Anas.

Ia juga merencanakan akan membuat kemasan yang berisi buah-buahan lokal Banyuwangi yang bisa digunakan untuk oleh-oleh. "Jadi tidak perlu bawa oleh-oleh buah impor, kan di daerah sendiri banyak," tambahnya.

Produksi sejumlah komoditas buah di Banyuwangi memang terus meningkat. Semangka, misalnya, naik dari 28.316 ton pada 2012 menjadi 47.366 ton. Melon naik dari 13.932 ton (2012) menjadi 17.430 ton (2013). Produksi manggis melejit dari 8.651 ton (2012) menjadi 20.199 ton (2013).

Jeruk siam naik dari 134.890 ton (2012) menjadi 222.804 ton (2013). Adapun buah naga meningkat dari 12.936 ton (2012) menjadi 16.631 ton (2013).

Terkait tanaman pangan, Banyuwangi mematok lahan abadi seluas 80.000 hektar sawah yang tidak boleh dialihfungsikan. Selain itu, ada pembangunan Waduk Bajulmati berkapasitas 10 juta meter kubik air yang akan mendukung penciptaan 1.800 hektar sawah baru di wilayah utara Banyuwangi.

Produksi padi di Banyuwangi pada 2012 mencapai 761.317 ton, lalu meningkat menjadi 792.573 ton pada 2013. Luasan panen meningkat dari 116.728 hektar menjadi 121.377 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com