Hal ini diungkapkan oleh Agus terkait dengan berfluktuasinya nilai tukar. Meskipun tukar rupiah menguat sejak Januari 2014, namun deviasi nilai tukar rupiah tersebut masih tinggi dari asumsi awal APBN 2014 yang sebesar Rp 10.500 per dollar AS.
"Kalau tadi ada pertanyaan itu (stabilitas nilai tukar) adalah janji dari BI, ohh itu tidak. BI lebih fokus kepada inflasi," kata Agus ditemui usai rapat badan anggaran, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Agus menuturkan, BI memberikan asumsi angka inflasi 2014 di level 4,5 persen plus minus 1 persen. Sedangkan, pada 2015-2014, BI optimistis angka inflasi di kisaran 4 persen plus minus 1 persen.
Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI, Dolfi Othniel Fredric Palit mempertanyakan peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "Walaupun BI itu independen, tapi enggak bisa juga membuat fiskal kita menjadi taruhannya. Di mana peran BI dalam mengendalikan nilai tukar?" ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.