"Kami telah memangkas volume produksi sebesar itu dari total produksi tahunan yang mencapai 300.000 unit, karena kami melihat bakal terjadinya penurunan permintaan," ujar juru bicara Honda sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (23/5/2014).
Namun, Honda buru-buru menyatakan bahwa keputusan ini tidak disebabkan oleh ketidakpastian politik. Melainkan semata-mata oleh turunnya permintaan.
Sebagaimana diketahui, militer Thailand saat ini mengambil alih pemerintahan guna mengakhiri konflik politik di negeri itu. Hari ini saja, pihak militer menangkap sekitar 100 orang yang berasal dari kubu oposisi.
Seiring dengan terjadinya kudeta tersebut, Honda dan rivalnya, Toyota harus menutup pabriknya pada malam hari karena pemberlakuan jam malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.