Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Biskuit Mengandung Babi, Ini Tanggapan Indomaret

Kompas.com - 26/05/2014, 07:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pekan lalu, PT Indomarco Prismatama Tbk mengalami peristiwa tidak mengenakkan. Hal itu menyusul temuan seorang konsumen di gerai Indomaret atas produk biskuit bermerek Bourbon Cookie yang ternyata mengandung babi. (baca: YLKI: Jual Biskuit Mengandung Babi, Indomaret Tak Cukup Hanya Minta Maaf)

Merasa kecolongan, Indomaret pun bersiap melayangkan somasi kepada CV Roma selaku pemasok produk asal Jepang tersebut. Pihak Indomaret mengatakan, Bourbon Cookie yang dipasok Roma tak seperti produk yang diajukan Roma pada awal penawaran, Januari tahun lalu. Kedua perusahaan kala itu menyepakati bahwa Roma tidak memasok Bourbon Cookie yang mengandung babi dalam komposisi bahan.

Rupanya, di tengah jalan, perusahaan Jepang yang memproduksi biskuit tersebut mengubah komposisi bahan dan memasukkan kandungan babi di dalamnya. Nah, pengubahan komposisi ini tak dilaporkan oleh Roma, selaku importir, kepada Indomarco. Sekadar informasi, Roma adalah perusahaan importir dari Medan, Sumatera Utara.

Atas penyalahgunaan perjanjian ini, Indomaret bakal menempuh jalur hukum. "Sekarang kami sedang proses somasinya dan ini sangat sensitif," kata Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco Prismatama, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Di samping menempuh jalur hukum, perusahaan ini juga mengaku telah menarik semua Bourbon Cookie di 30 gerai Indomaret. Langkah tersebut termasuk mengecek ulang semua produk impor lain. Perusahaan ini mengatakan hanya mendistribusikan Bourbon Cookie di 30 gerai dari total 9.400 gerai yang dimiliki saat ini.

Namun, perusahaan yang 40 persen sahamnya dikuasai PT Indoritel Makmur Internasional Tbk ini tak merinci berapa volume Bourbon Cookie yang ditarik dari rak Indomaret, termasuk berapa nilai rupiah dari berkardus-kardus biskuit yang dijual seharga Rp 14.500 per bungkus itu.

Meski terganjal sentimen negatif, Wiwiek mengklaim gerainya tidak surut pengunjung. Tanpa menyebutkan target penjualan, dia optimistis mulai Juni nanti, atau bertepatan dengan bulan Ramadhan, jumlah pembeli bakal berlipat. "Kami akan melakukan langkah supaya masyarakat tetap yakin pada kami," ujar Wiwiek.

Yang jelas, Indomarco berjanji bakal terbuka jika memang menjual produk yang mengandung babi. Walau demikian, sejauh ini, perusahaan tersebut mengaku memilih menjual produk yang tidak mengandung babi.

Di sisi lain, Indomarco merasa tak gentar jika peristiwa ini akan menggiringnya berurusan dengan berbagai lembaga. Sebut saja Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Perusahaan ini menyatakan siap menjelaskan duduk persoalan sehingga produk tersebut sampai bisa berada di gerainya.

Sekadar informasi, kabar Bourbon Cookie yang mengandung babi menyeruak atas temuan seorang konsumen ketika berbelanja di gerai Indomaret kawasan Ciputat, Banten. Pasca-penemuan tersebut, sang konsumen lantas mengunggah foto produk di situs jejaring sosial. (RR Putri Werdiningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com