Hal itu terungkap saat pimpinan tertinggi Dewan Komisaris Sumitomo, Ryuyano, bersama rombongan mengunjungi Wali Kota Probolinggo Rukmini Buchori, di kantor Wali Kota, Selasa (3/6/2014).
Ryuyano mengatakan, PT KTI sebagai anak usaha dari Sumitomo yang telah 42 tahun berbisnis di Kota Probolinggo mengalami banyak kesulitan yang disebabkan krisis politik dan moneter pada 1998. Berbagai hambatan juga menghadang.
Namun, berkat kerja sama karyawan dan dukungan Pemkot Probolinggo, PT KTI yang memiliki 4.000 karyawan bisa bertahan sampai sekarang, bahkan pendapatannya terus meningkat. “Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kami untuk memberikan CSR terbaik bagi warga Kota Probolinggo, seperti di bidang pendidikan dan infrastruktur,” kata Ryuyano.
Menurut Ryuyano, saat ini PT KTI memiliki tiga bidang usaha, yakni particle board, plywood, dan wood working. PT KTI berencana akan menambah bidang usaha baru yang keempat dan kelima. Saat ini, investasi baru tersebut sedang dikaji serta dianalisis, dan kemungkinan bisa dilakukan tahun ini.
Wali Kota Rukmini menungkapkan, Pemkot Probolinggo sangat terbuka dengan investasi baru dan siap membantu proses perizinan. Saat ini, di Kota Probolinggo terdapat 40 perusahaan besar, 135 perusahaan menengah, dan 82 perusahaan kecil. Adapun KTI merupakan salah satu perusahaan yang mewarnai perjalanan Kota Probolinggo.
“Sebagai kota investasi, kami sudah menyiapkan infrastruktur dan membangun SDM, salah satunya pelabuhan Tanjung Tembaga dan keberadaan akademi komunitas serta layanan pendidikan setara D-1 dan D-2. Kami mengucapkan terima kasih kepada KTI atas CSR dan kepeduliannya,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.