Responden survei tersebut antara lain golongan masyarakat kaya dengan rata-rata usia 37 tahun, memiliki 1 orang anak, dan memiliki aset investasi setidaknya senilai 200.000 dollar AS.
Pertumbuhan kelompok masyarakat kaya di kawasan tersebut bertambah dengan pesat. Tahun 2017 diprediksi 70 persen orang kaya di dunia ada di kawasan tersebut.
Dikutip dari Business Insider, Rabu (4/6/2015), Mastercard menemukan, secara umum orang kaya di kawasan itu memandang "kekayaan sebagai tolak ukur untuk merasakan dunia."
Definisi ini ditambah dengan kepuasan membeli dan memiliki barang-barang mewah. Selain itu, semakin banyak individu-individu di Asia, Afrika, dan Timur Tengah lebih memilih nilai terhadap pengalaman dibandingkan benda.
Sebanyak 30 persen dari 1.000 responden mengatakan melancong ke luar negeri adalah hal yang mereka dambakan, diikuti pengalaman kuliner sebesar 23 persen dan golf 12 persen.
Namun demikian, terdapat variasi definisi di berbagai negara. Di Tiongkok, kesuksesan berarti memiliki kehidupan yang bernilai, kekayaan dan kesuksesan adalah lebih daripada uang.
Adapun di Afrika Selatan, kesuksesan dianggap sebagai pondasi independensi finansial. Sementara itu, di Hongkong kesuksesan berarti hidup kaya dan dapat merasakan pengalaman baru.
Adapun di Uni Emirat Arab, kesuksesan adalah "bahan bakar" untuk gaya hidup dan kemewahan. Nah, bagaimana dengan definisi kesuksesan di Indonesia? Apakah kekayaan merupakan ukuran kesuksesan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.