Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Minta Pemerintah Pangkas Impor Tembakau

Kompas.com - 04/06/2014, 18:32 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pemkab Probolinggo, Jawa Timur, menetapkan area tanam tembakau tahun ini seluas 10.500 hektare. Dengan lahan seluas itu, produksi daun tembakau sekitar 13.000 ton.

Keputusan itu ditetapkan oleh Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminuddin dalam sosialisasi area tanam tembakau 2014 yang dihadiri ribuan kelompok tani di Gedung Islamic Center, Kraksaan, Rabu (4/6/2014).

Tantri berharap agar petani mematuhi area tanam dan penetapan zona tanam tembakau agar tidak kelebihan produksi. Sebab, jika produksi lebih banyak, tembakaunya tidak terbeli dan akan menurunkan harga penjualan.

Setidaknya ada tujuh kecamatan yang telah ditetapkan menjadi area tanam tembakau, yaitu Kecamatan Kraksaan, Krejengan, Besuk, Pakuniran, Paiton, Kotaanyar, dan Krejengan.

Namun, ada kendala yang membuat petani tembakau galau. Menurut Sekretaris Asosiasi Pengusaha Tembakau Indonesia (APTI) Jatim Muzammil, dengan luas area tanam tersebut, kebutuhan pupuk ZA khusus tembakau mencapai 5.600 ton. Tapi saat ini, yang tersedia hanya 54 persen saja, itu pun untuk seluruh jenis pupuk untuk berbagai tanaman.

"Kami pesimis kebutuhan pupuk terpenuhi, karena stok yang tersedia terbatas. Kebutuhan pupuk ZA puncaknya terjadi pada bulan juli nanti. Ketersediaan pupuk menentukan sukses tidaknya panen tembakau," jelasnya.

Ditanya apakah penututpan Pabrik Sampoerna di Jember dan Lumajang berpengaruh pada pembelian tembakau petani di Kabupaten Probolinggo, Muzammil mengungkapkan bahwa hal itu tidak berpengaruh. Soalnya, area tanam dan hasil produksi yang ditetapkan sudah sesuai dengan kebutuhan gudang dan pabrik rokok di Kabupaten Probolinggo.

"Cara lain yang dipakai adalah pemerintah harus memangkas impor tembakau. Jadi, tembakau yang ditanam petani Indonesia harus diutamakan agar usaha mereka tidak percuma," imbuhnya.

APTI juga meminta pabrik rokok yang berada di Kabupaten Probolinggo membeli tembakau petani setempat. Para pengepul juga dilarang membeli tembakau dari daerah lain lalu menjualnya ke pabrik di Kabupaten Probolinggo. Sebab, hal itu akan berpengaruh pada harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com