Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Dipangkas, DPR Minta Kelanjutan RFID

Kompas.com - 05/06/2014, 18:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Satya Wira Yudha, meminta pemerintah melanjutkan program pemasangan Radio Frequency Identificaton (RFID), menyusul penghematan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi 46 juta kiloliter.

"Itu menghemat orang yang 'mencuri' BBM bersubsidi," ujarnya dalam Rapat Badan Anggaran RAPBN-P 2014, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Menurutnya, pemasangan RFID sebagai implementadi Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) BBM penting dilakukan untuk mencegah penyelundupan. Terlebih lagi, kuota BBM bersubsidi turun dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter.

"Impelementasi Pertamina dengan menjalankan program SMP BBM bersubsidi cukup baik. Kalau mau hemat konsumsi BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter, itu cukup baik," kata politisi Partai Golkar itu.

Dalam rapat RAPBN-P 2014, Selasa (3/6/2014), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan, pemerintah akan mengurangi kuota BBM subsidi dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kiloliter tahun ini.

"Bisa, turun 2 juta kilo liter jadi 46 juta kilo liter. Bisa menurunkan subsidi Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," ujar Jero.

Hingga April 2014 lalu, realisasi kuota BBM subsidi telah mencapai angka 15 juta kilo liter. Pemerintah berasumsi hingga akhir tahun realisasi BBM subsidi mencapai 45 juta kilo liter, dengan pertimbangan realisasi pada delapan bulan ke depan dua kali lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com