Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembentukan Bank Pertanian Sebaiknya Dipikir Ulang

Kompas.com - 09/06/2014, 20:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam paparan visi dan misinya, pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) menghendaki pembentukan bank pertanian guna memberi kesejahteraan dan permodalan bagi petani.

Akan tetapi, ekonom Destry Damayanti mengungkapkan sebaiknya rencana tersebut dipikirkan kembali. Menurut Destry, bank pertanian seharusnya diarahkan untuk tidak bergeser ke sektor komersial. Bila hal itu terjadi, kata dia, maka di masa mendatang kondisi bank pertanian akan mengalami kesulitan.

"Kalau kita ada membangun bank khusus, harus diperhatikan operasional bank khusus juga. Tidak bisa komersial," kata Destry di Plaza Mandiri, Senin (9/6/2014).

Destry memberi contoh bank khusus yang merambah ke sektor komersial, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Destry mengatakan tersebut cukup keteteran ketika masuk ke sektor komersial.

Bank tersebut selama ini bergerak di sektor khusus, yaitu pembiayaan perumahan. Perbedaan jenis pendanaan di bank khusus dan bank komersial menjadi alasannya. "BTN khusus perumahan harus membutuhkan funding jangka panjang. Kalau komersial, pendanaannya jangka pendek," ujar Destry.

Dengan rencana pembentukan bank pertanian, pemerintah harus konsisten dalam operasional bank tersebut. "Kalau diperlakukan seperti bank komersial, kan, kasihan," kata Destry.

Sektor pertanian memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Akan tetapi, upaya memperhatikan tersebut daoat dilakukan dengan tidak membuat bank khusus. "Mengapa tidak mengoptimalkan sektor bank yang khusus untuk di pertanian?" ucap dia.

Pembentukan bank pertanian masuk dalam rencana kerja Jokowi bila terpilih dalam Pemilu Presiden 2014. Pembentukan bank ini merupakan upaya pembenahan pertanian yang harus dimulai dari perbaikan akses dan kesejahteraan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com