Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM Indonesia Perlu Dukungan Aksesibilitas Internet

Kompas.com - 11/06/2014, 13:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com - Executive General Manager (EGM) Divisi Busines Service (DBS) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Yusron Haryadi menuturkan, pengembangan sumber daya manusia yang ditempa dari salah satunya perguruan tinggi sebagai The Center of Excellence, membutuhkan dukungan aksesibilitas internet yang besar.  Teknologi internet menjadi suatu keniscayaan dalam pembangunan pendidikan Indonesia.

"Tantangan kita adalah bagaimana seluruh civitas akademika bisa memperbaiki kapasitas, kemampuan," ujarnya dalam sambutan Kick off IndiCampus, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (11/6/2014).

Yusron pun mengingatkan akan kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang.  "Apakah kita siap? Dulu Indonesia sebagai tempat negara-negara ASEAN. Sekarang kita lah yang belajar di luar negeri. Artinya kampus kita banyak ketertinggalan," kata Yusron .

Saat ini, Telkom menjadi satu-satunya BUMN yang tersisa yang bergerak di bidang ICT, yang tidak dikuasai asing. Dia bilang, atas dasar itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berpesan kepada Telkom agar membangun infrastruktur broadband sebagai wahana integrasi atau pemersatu bangsa.

"Wahana pemersatu itu banyak, komunikasi salah satunya. Broadband ini selain sebagai wahana pemersatu, juga sebagai wahana untuk mencerdaskan bangsa dan masyarakat Indonesia," kata Yusron.

Yusron mengatakan, kapasitas broadband di Indonesia masih kecil, hanya sekitar 30 Mbps, jauh di bawah negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, dimana kemampuan broadband-nya mencapai 100 hingga 300 Mbps. Padalah, sebagai wahana mencerdaskan bangsa, internet bisa digunakan untuk misalnya e-learning, Q baca dan Q journal.

Baik dari volume dan kualitas, broadband yang lebih besar sangat dibutuhkan 3.000 kampus di Indoensia. Atas dasar itu, Yusron menuturkan, Telkom berniat membangun 3.800 titik dengan fiber optik melalui IndiCampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com