Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Rp 7.200 Triliun Jadi Polemik, Prabowo-Hatta Kembali ke Data Internal

Kompas.com - 16/06/2014, 16:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa jumlah kebocoran anggaran negara mencapai Rp 7.200 triliun memunculkan polemik.

Tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, mengatakan, data kebocoran anggaran negara yang dipegang Prabowo-Hatta adalah Rp 1.100 triliun, sesuai data internal tim Prabowo-Hatta.

"Yang Rp 7.200 triliun itu ucapan Ketua KPK. Kalau yang dipegang Prabowo Rp 1.100 triliun," ujar Drajad Wibowo kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (16/6/2014).

Kebocoran anggaran tersebut, menurut Drajad, bukanlah kebocoran APBN, melainkan pendapatan negara yang tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia. Ketidaksesuaian pendapatan negara tersebut disebabkan beberapa faktor.

"Penyebabnya banyak, yaitu nilai ekspor terlalu murah, kekayaan negara yang tersimpan di Singapura yang mencapai 80 miliar dollar AS, potensi dari perpajakan yang tidak tercapai, potensi nonpajak, dan kegagalan untuk mengaudit investasi sumber daya alam yang diekspor pihak swasta," katanya.

Oleh karena itu, untuk memaksimalkan anggaran negara bagi pembangunan, Prabowo-Hatta akan menutup celah-celah kebocoran tersebut. Menurut Drajad, Prabowo-Hatta akan memaksimalkan potensi pendapatan negara sebaik-baiknya di beberapa sektor.

Di sektor pajak, dia mengatakan akan menaikkan pendapatan negara dari pajak. Menurut dia, ada potensi pendapatan negara mencapai Rp 150 triliun di sektor pajak yang harus dimanfaatkan.

Di sektor migas, Drajad juga mengatakan, ada potensi yang mampu menaikkan anggaran negara dengan memaksimalkan peran SKK Migas. Sementara itu, hal penting lainnya adalah mengembalikan kekayaan negara yang ada di Singapura. Berdasarkan penelitian, jumlah total aset negara di Singapura, menurut Drajad, mencapai Rp 880 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com