Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prabowo Jualan Visi, Jokowi Jualan Program, Masyarakat Butuh yang Mana?"

Kompas.com - 17/06/2014, 09:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ekonom Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo mengatakan, masing-masing calon Presiden, baik Prabowo Subianto maupun Joko Widodo memiliki kelebihan.

"Capres pertama (Prabowo) begitu banyak punya konsep yang baik dengan sisi yang visioner ke depan. Pak Jokowi dan tim bicara memperbaiki sistem yang sudah ada. Artinya tidak ke konsep, tapi lebih banyak action dan program-program," katanya kepada wartawan di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (16/6/2014).

Menurut Kodrat, kedua hal tersebut sama baiknya. Sehingga akhirnya semua tergantung kepada kebutuhan masyarakat. Namun dia mengingatkan, jika yang dipilih adalah yang berjualan visi, maka target-target tersebut tidak akan bisa dicapai dalam satu periode pemerintahan.

"Masyarakat butuh yang mana? Kalau visi-misi enggak mungkin dong mengandalkan hanya 5 tahun sampai 9 lembar itu mencapai target. Kebanyakan sih kalau visi memang di atas 5 tahun," ujarnya.

Sementara itu, jika sudah dalam bentuk program, seperti yang 'dijual' capres No.2, maka waktu pencapaiannya bisa jadi lebih singkat. Namun, dia memastikan keduanya sama baiknya.

"Daya jual keduanya, masing-masing capres sangat kentara. Yang satu jualan visi, yang satu jualan program. Yang jualan visi Prabowo, yang jualan program, Jokowi," sebutnya.

Sementara itu, ditanya manakah capres yang lebih realistis dalam hal ekonomi, Kodrat mengatakan, dari kacamata program, Jokowi adalah kandidat yang lebih realistis. "Tapi tanpa adanya visi yang lebih visioner, kita akan terperangkap dengan urusan rutin," katanya.

Malah, menurutnya perubahan lebih kentara diusung oleh visi Prabowo. "Di sini poin Prabowo sangat kuat. Tapi memang tidak mudah merealisasikan visi-misi Prabowo dalam 5 tahun," ujarnya.

Yang menarik, lanjut Kodrat, Prabowo menyebut visi ekonomi kerakyatannya sebagai jalan tengah. Nampaknya, kata Kodrat, Prabowo akan keluar dari paradigma lama, bahwa roda ekonomi kerakyatan hanya diputar oleh rakyat kecil, pemodal kecil.

"Tapi jalan tengah ini apa ada upaya menempatkan posisi dari Prabowo dan timnya untuk mendekati kedua belah pihak, baik masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat menengah ke atas. Sangat strategis lah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com