Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biayai Infrastruktur RI, 14 Bank Asing Gelontorkan 250 Juta Dollar AS

Kompas.com - 19/06/2014, 13:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga anggota Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) bersama dengan Standard Chartered Bank Indonesia dan Deutsche Bank memberikan fasilitas pembiayaan sebesar 250 juta dollar AS kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Dana tersebut akan digunakan untuk IIF membiayai berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, seperti jalan tol, menara telekomunikasi, hydropower, dan PLTG. Total pembiayaan yang disalurkan diharapkan mencapai 377 juta dollar AS pada akhir tahun 2014.

"Ini adalah pembiayaan komersial pertama kami. Pembiayaan ini akan mendorong investasi kami di bidang infrastruktur dan membantu mendiversifikasi basis pembiayaan kami," kata Presiden Direktur IIF Sukatmo Padmosukarso di Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Tenor pembiayaan ini selama 5 tahun. Adapun ketersediaan pembiayaan ini selama 2 tahun. Namun demikian, Sukatmo mengatakan pihaknya yakin dana akan terserap dengan cepat, setidaknya 1 atau 1,5 tahun telah terserap seluruhnya.

Dalam pemberian fasilitas pinjaman tersebut, IFC bertindak sebagai pemimpin sindikasi. Adapun bank peserta sindikasi terdapat 14 bank asing yang dipimpin Standard Chartered dan Deutsche Bank.

"14 bank dipimpin Standard Chartered dan Deutsche Bank. Ada 4 bank dari Jepang, 4 dari Korea, 2 dari Filipina," jelas Sukatmo.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan kurangnya infrastruktur menjadi salah satu sumber utama terhambatnya pembangunan ekonomi Indonesia.

"Target pertumbuhan ekonomi 6 persen susah dicapai jika tidak ada infrastrukturnya. Kesempatan untuk membangun infrastruktur sangat besar," ujar Hadiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com