Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" Borong Saham Grup MNC Rp 869 Miliar

Kompas.com - 20/06/2014, 09:47 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Satu broker asing mengungkapkan ada investor yang bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" memborong saham-saham Grup MNC beberapa waktu lalu dengan nilai Rp 869,81 miliar.

Dari data Bloomberg yang diperoleh Kompas.com, jumlah tersebut merupakan akumulasi pembelian oleh investor yang bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" itu.

Adapun perincian pembelian itu adalah saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebesar Rp 712,68 miliar, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) senilai Rp 33,38 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 111,98 miliar, dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 11,76 miliar.

Dengan aksi borong saham itu, "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" tercatat sebagai salah satu pemegang besar saham publik dalam setahun ini. Misalnya, pada saham BHIT, investor itu menempati posisi ketiga investor publik terbesar setelah UOB Kay Hian Pte Ltd dan UBS AG/Singapore.

Sementara itu, pada saham BMTR, investor tersebut masuk dalam daftar 16 besar pemegang saham, sedangkan pada saham MNCN menempati urutan ke-18 dari 20 investor terbesar dalam setahun terakhir.

Berkaitan dengan munculnya investor yang bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" itu, juru bicara Grup MNC, Arya Sinulingga, membantah bahwa pemodal tersebut berkaitan dengan perusahaan yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo itu.

"Itu fitnah, dan jelas tidak ada hubungan dengan kami, meskipun Pak Hary Tanoe mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Dukungan dalam bentuk iklan saja tidak boleh, apalagi dalam bentuk finansial," ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (19/6/2014) malam.

Menurut dia, dukungan yang diberikan Hary Tanoe terhadap pasangan Prabowo-Hatta dalam bentuk support dukungan publik seperti gerakan rakyat Satu Hati. "Bisa saja Bloomberg di-hack sehingga muncul nama itu," lanjutnya.

Update
Bloomberg Minta Maaf soal "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com