Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Presiden, Indosat Bisa Dibeli dengan Harga Murah"

Kompas.com - 23/06/2014, 13:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Megawati Institut sekaligus anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Iman Sugema mengatakan, apabila Jokowi menjadi presiden, maka Indosat bisa dibeli dengan harga murah. Menurutnya, harga pembelian kembali Indosat sangat tergantung dari kebijakan pemerintah.

"Nanti pada saat Jokowi berkuasa, Indosat bisa dibeli dengan harga murah. Nilai Indosat sangat tergantung pada policy yang dibuat oleh pemerintah," ujar Iman Sugema kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Iman menjelaskan, pembelian kembali Indosat merupakan salah satu usaha Jokowi dalam meningkatkan ketahanan nasional dimasa depan. Apabila hal tersebut mampu diwujudkan, maka negara dapat memanfaatkan satelit Indosat untuk kepentingan nasional.

Menurut Iman, meskipun saat ini saham mayoritas Indosat dipegang oleh Ooredoo (sebelumnya Qatar Telecom), tetapi Indonesia masih memiliki saham merah putih yang dapat melakukan hak veto. Dengan hak veto tersebut sebenarnya pemerintah dapat memanfaatkannya untuk kepentingan nasional.

Namun sayangnya, pemerintah belum memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan nasional saat ini. "Memang saat ini saham mayoritasnya dipegang Qatar, tapi kita masih punya saham merah putih, saham merah putih itu dimana posisi-posisi pejabatnya berasal dari kita, mereka punya hak veto untuk kepentingan nasional," katanya.

"Meskipun punya hak veto, tetapi itu tidak dimanfaatkan pemerintah. Oleh karena itu, untuk ketahanan nasional, Jokowi akan melakukan pembelian itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com