Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kuning Emas Kembali Berkilau

Kompas.com - 01/07/2014, 10:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan akan emas di kawasan Asia terus meningkat. Di Asia Tenggara saja, permintaan emas melonjak 250 persen dalam 1 dekade terakhir, dibandingkan pertumbuhan permintan global sebesar 50 persen pada periode yang sama.

Pada 25 Juni lalu, Singapura adalah negara pertama di dunia yang memperkenalkan kontrak emas 25 kilobar yang diperdagangkan di bursa. Pemasok dan pengguna emas fisik dapat membeli 25 kg emas di Singapore Exchange 6 kali sehari pada harga pasar. Kontrak tersebut adalah yang pertama dan terbesar yang pernah ditawarkan di bursa Asia.

"Kuatnya permintaan emas fisik di Asia adalah pendorong utama diciptakannya kontrak ini. Dengan kontrak ini, pemasok emas global dapat terhubung secara efektif dengan para klien Asia merejka," kata Konsil Emas Dunia seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (1/7/2014).

Ada beberapa alasan mengapa emas kembali bersinar di Asia, salah satunya karena emas merupakan perhiasan yang populer. Terdapat kecenderungan di Asia dalam beberapa dekade terakhir untuk mengenakan perhiasan emas. Kecenderungan tesebut ditandai meningkatnya permintaan perhiasan emas seperti kalung dan cincin.

Konsumsi kelas menengah di Tiongkok menyumbang angka lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Selama kuartal I 2014, permintaan global untuk perhiasan emas tumbuh 3 persen year on year menjadi 570 ton.

Menurut Dewan Emas Dunia, angka itu merupakan yang tertinggi untuk kuartal I sejak 2005. Dalam aspek nilai, pada tahun 2014 tercatat sebesar 23,7 miliar dollar AS atau turun 18 persen year on year sebab harga emas turun seiring penguatan ekonomi.

Sebagai perbandingan, rata-rata permintaan emas pada 5 tahun silam mencapa 512 ton dengan nilai 22,7 miliar dollar AS. Terjadinya peningkatan permintaan perhiasan emas pada kuartal I didorong pembelian yang besar dan kebiasaan memberi hadiah di Tiongkok pada Tahun Baru Imlek dan Hari Valentine.

Sementara itu, di negara-negara lain di Asia seperti Indonesia dan Vietnam, permintaan emas pada kuartal I 2014 masing-masing tumbuh 9 persen dan 3 persen secara year on year.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com