Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Open Sky 2015, Maskapai Nasional Dibayangi Masalah Harga Avtur

Kompas.com - 06/07/2014, 16:50 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama Citilink, Arief Wibowo mengatakan, penerapan Open Sky tahun 2015 mendatang akan menjadi tantangan bagi semua airlines dalam negeri. Pasalnya, akan terjadi persaingan yang ketat antar-maskapai baik domestik maupun internasional.

Citilink, menurut Arief, siap menghadapi Open Sky tersebut karena sudah terbiasa dengan persaingan. “Kita akan menghadapi Open Sky 2015, open sky 2015 banyak hal yang menjadi tantangan airlines. Kami punya resources yang banyak di domestik,” ujar Arief Wibowo di Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Meski demikian, dia menyebut salah satu kendala penerbangan nasional dalam menyambut Open Sky 2014 adalah adanya perbedaan avtur di Indonesia maupun di negara-negara Asean lain. Dia mencontohkan, avtur di Singapura dan Jakarta bisa terpaut sampai 13 persen dengan di Papua. Menurutnya hal tersebut akan membebani semua maskapai penerbangan manapun.

“Mengenai bea masuk, perbedaan avtur sampai 13 persen. Jadi kalau di Singapura perbedaan avtur tahun lalu rata-rata 71 sen per liter, di Jakarta 78 sen per liter, kemudian di Papua 103 sen per liter. Itu sesuatu yang membebani dalam rangka open sky,” katanya.

Terkait dengan harga avtur, menurut Arief, industri penerbangan sedang menghadapi sebuah situasi dilematis. Saat ini pasar menuntut maskapai nasional bersaing bebas dengan maskapai internasional, tetapi dihadapkan kepada harga avtur yang disebutnya monopolistik.

Oleh karena itu Arief berharap pemerintah segera berperan aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut, sehingga nantinya maskapai nasional mampu benar-benar bersaing setelah Open Sky 2015 diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com