Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pun Kesulitan Bedakan Daging Sapi dengan Daging Celeng

Kompas.com - 08/07/2014, 15:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas KUMKMP DKI Jakarta Joko Kundaryo mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati sebelum membeli daging, utamanya di pasar-pasar tradisional.

Dia mengatakan, pedagang pun kesulitan membedakan antara daging sapi dengan daging celeng. Untuk itu, pihaknya memantau 15 titik di DKI Jakarta.

“Kemendag membantu mengirimkan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) ke kami. Tapi ini perlu dicek dulu, karena pedagang pun kalau disuruh membedakan, mereka awam. Seratnya bagaimana, dagingnya bagaimana. Mereka (pedagang) begitu ada transaksi, langsung menyerbu,” kata Joko ditemui di Pasar Klender, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2014).

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah memastikan pasokan daging aman hingga Lebaran berakhir. “Mereka melihatnya karena ada barang murah. Jadi semata mau mencari keuntungan lebih. Kami harapkan tidak begitu lagi, karena kalau ketahuan asosiasinya (daging sapi) mereka tidak akan pasok lagi daging sapi, karena akan merusak jaringan mereka,” jelas Joko.

Joko menuturkan, pengawasan tidak hanya dilakukan di pasar-pasar tradisional. Pengawasan juga dilakukan di hulu alias di tempat pengiriman daging yang diduga daging celeng.

“Makanya sekarang yang dijaga itu dari pintu masuknya yaitu dari Riau, Sumatera, Lampung, Jambi, Bengkulu, itu yang banyak pertumbuhan babi hutan. Itu yang dicegah di sananya dan itu cukup efektif,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com