Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Penerbangan "Sakit", Presiden Terpilih Diharap Bisa Memulihkan

Kompas.com - 09/07/2014, 13:56 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis penerbangan nasional saat ini sedang berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Pasalnya dalam beberapa waktu belakangan ini, maskapai penerbangan bertumbangan karena kesulitan keuangan.

Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nusatyo mengatakan, kondisi bisnis penerbangan saat ini sedang tidak sehat alias sakit. Dia berharap pemerintah baru mendatang mampu membuat kondisi bisnis penerbangan kembali stabil.

"Kami mau ceritakan industri ini (penerbangan) lagi sakit, kami berharap pemerintah baru bisa membuat industri ini stabil karena ini dibutuhkan," ujar Toto di Jakarta, Selasa (9/6/2014).

Toto mengungkapkan bahwa kondisi tersebut juga sempat membuat Sriwijaya Air terkena dampaknya. Menurutnya, saat ini Sriwijaya Air bisa bertahan karena manajemen melakukan kebijakan efisien. Sayangnya, tidak semua maskapai mampu bertahan seperti Sriwijaya.

Tercatat beberapa airlines seperti Sky Aviation, Merpati dan Tiger Mandala gagal bertahan dan memilih menghentikan operasionalnya. Melihat satu per satu airlines bertumbangan, Toto pun mengaku sempat menangis karena kondisi sulit saat ini.

"Kami menangis ketika Merpati tutup, Mandala tutup. Kita share ini karena industri ini sakit," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Komersial Sriwijaya Air sekaligus Direktur Komersial NAM Air, Hasundungan Pandiangan mengatakan, bertumbangannya maskapai nasional karena ada regulasi yang salah. "Kalau melihat sejarahnya, Batavia, Merpati, Sky Aviation, lalu Mandala tutup, saya lihat ada suatu yang salah regulasinya. Yang kami khawatirkan, ini (regulasi) saling berbenturan, Ini seperti anak ayam kehilangan induknya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com