Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Terdapat 4 Lembar Uang Palsu Per Rp 1 Juta

Kompas.com - 15/07/2014, 08:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas menyatakan hingga paruh pertama tahun 2014 atau bulan Juli, tingkat pemalsuan uang di Tanah Air masih cukup rendah. Bank sentral berharap tren pemalsuan uang pada tahun ini terus berada pada tingkat yang rendah.

"Per Juli ini tetap rendah, 4 lembar per Rp 1 juta. Trennya tidak ada lonjakan," kata Ronald kepada wartawan di kantornya, Senin (14/7/2014).

Pada tahun 2013 lalu, Ronald menjelaskan rasio uang palsu mencapai kisaran 8 lembar per Rp 1 juta. Meskipun demikian, bank sentral tidak memiliki target spesifik peredaran uang palsu, meskipun memang harus terus berkurang.

"Sosialisasi kita jalan terus, ke masyarakat. Sama Polri juga kita kerjasamanya terus. Mudah-mudahan tahun ini di bawah 8 (lembar)," ujar Ronald.

Lebih lanjut, Ronald mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan teliti dalam bertransaksi menggunakan uang. Apabila menemukan uang palsu, ia meminta masyarakat membawanya ke kantor BI terdekat. "(Bila menemukan uang palsu) Diserahkan ke BI," kata dia.

Sebelumnya, BI telah meminta meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Sebab, pada periode tersebut permintaan uang tunai cenderung meningkat.

"Ada kenaikan peredaran uang, utamanya ada gaji ke-13 (PNS dan anggota TNI serta Polri), liburan anak sekolah, libur Lebaran, dan Ramadhan. Ini menyebabkan pertambahan uang beredar dan memungkinkan beredarnya uang palsu," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan.

Adapun pecahan uang yang paling banyak dipalsukan adalah yang sering ditarik masyarakat melalui mesin ATM, yakni pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.
baca juga: Awas Uang Palsu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com