Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Yellen Bikin Rupiah Rontok, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/07/2014, 12:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rupiah pada awal perdagangan Rabu (16/7/2014) pagi kembali melorot, bahkan menembus level 11.800. Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah di pasar spot dibuka melemah ke posisi 11.810 per dollar AS, atau turun 0,63 persen dibandingkan penutupan kemarin pada Rp 11.736,3.

Hari ini, rupiah diproyeksikan melemah, tertekan oleh penguatan mata uang dollar AS, seiring dengan pernyataan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen. Mengapa mata uang Garuda ini begitu mudah goyah, hanya lantaran pernyataan seorang Yellen?

“Karena pasar langsung mencium gelagat perekonomian AS bakal segera membaik. Karena itu, mereka pun segera memegang dollar AS. Permintaan terhadap dollar AS tiba-tiba melonjak,” ujar Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, kepada Kompas.com, Rabu (16/7/2014).

Sebagaimana diketahui, rupiah pasca-Pilpres 9 Juli 2014 sempat menguat di kisaran level 11.500 per dollar AS. Penguatan ini didorong sentimen positif pasar atas pemungutan suara yang berjalan aman, ditambah rilis hasil hitung cepat mayoritas lembaga survei yang menempatkan pasangan nomor dua sebagai pemenang.

Namun, sesuai prediksi, penguatan rupiah berlangsung temporer, dan bahkan melorot ke level 11.800 per dollar AS setelah ada faktor eksternal, yakni Yellen. “Berarti ada faktor lain yang lebih kuat berpengaruh. Namun, secara umum kan rupiah membaik. Sebelum kampanye Jokowi di GBK, rupiah kan di atas Rp 12.000 per dollar AS,” lanjut Tony.

Namun, menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, penguatan rupiah karena faktor sentimen pemilu hanyalah omong kosong. “Pengutan semacam itu akan menjadi omong kosong ketika fundamental kita masih fragile,” kata Enny. Akibatnya, ketika dihantam faktor eksternal seperti pernyataan Yellen, rupiah kembali keok.

Fundamental yang lemah tersebut antara lain masih tingginya defisit transaksi berjalan, adanya kemungkinan lonjakan impor BBM menghadapi Lebaran, serta impor komoditas. Hal ini akan mendorong permintaan dollar AS meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com