Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kebiasaan "Berbeda" Bill Gates dan Orang-orang Kreatif

Kompas.com - 20/07/2014, 12:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis


KOMPAS.com – Terkadang ide-ide terbaik datang pada orang yang tidak aktif mencari ide itu. Seringkali kita menghabiskan banyak waktu memeras otak dalam meeting pagi dan menatap layar komputer kosong menunggu momen “Aha..”.

Tetapi, sebuah studi menunjukkan mungkin akan lebih baik jika kita keluar dari lingkungan kerja khas untuk mendapatkan perspektif yang segar.

Peneliti Stanford University, awal tahun ini, menemukan, kemampuan seseorang untuk berpikir kreatif meningkat hampir 60 persen ketika mereka meninggalkan kursi kantor, untuk berjalan-jalan di sekitar blok. Berlibur dan menghabiskan waktu di luar rumah secara khusus juga terbukti dapat membantu datangnya ide-ide terbaik, dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan kita.

Namun tentu saja, pikiran kreatif yang hebat tidak selalu harus sesuai dengan sebuah metode dari hasil penelitian. Ide bisa datang melalui intuisi dan disiplin pada kebiasaan dan praktek-praktek yang mengarah pada ide-ide terbaik.

Berikut adalah 10 orang-orang kreatif yang menemukan ide-ide terbaik mereka dari perspektif kebiasaan lain, sebagaimana dilansir dari laman www.news.com.au, pada Minggu (20/7/2014).

Bill Gates
Sekitar satu dekade yang lalu, orang bertanya-tanya bagaimana mantan ketua Microsoft, Bill Gates bisa mendatangkan ide-ide dan keputusan yang menyebabkan dia sukses besar. Gates mengatakan kepada mereka: "Pikirkan dalam sepekan."

Gates menghabiskan tujuh hari berturut-turut saat mengasingkan diri untuk berfikir. Tidak ada orang lain yang diizinkan bertandang ke pondoknya yang selama masa tenang itu, bahkan anggota keluarga. Dua kali dalam setahun, Gates menggunakan waktunya untuk membaca hampir 100 makalah. Berpikir tentang masa depan teknologi dan apa yang bisa berarti bagi perusahaannya.

Pyotr Ilyich Tchaikovsky
Setiap pagi sebelum duduk untuk bekerja menciptakan musik terbarunya, Tchaikovsky mengambil jalan singkat di sekitar desanya yang tenang, 50 mil di luar Moskow. Komposer kenamaan asal Rusia ini, mengambil jalan lain setelah makan siang, dan berfikir ini adalah penting untuk karyanya.

Dia berhenti di pertengahan jalan untuk menuliskan sebuah ide yang kemudian akan diujinya dengan piano di rumah.

Maya Angelou
Angelou, seorang penyair dan aktivis hak-hak sipil, bisa merangkai kata-kata penuh inspirasi yang dihasilkannya dari menyewa kamar hotel, hanya untuk menulis. Bahkan sebagai pemilik rumah, ia memilih untuk menghuni ruang-ruang soliter ketika sudah waktunya untuk berkarya. "Pada 2013, Angelou terus berada di kamar hotel di kota kelahirannya, yang ia bayar bulanan," tulis Julie Zeveloff dilansir Business Insider.

Chuck Close
Chuck Close, seorang photorealist terkenal, melukis setiap hari dengan memisahkan sesi pagi dan sore hari dengan rutinitas yang meningkatkan kemampuan kreatifnya. Setelah bekerja selama tiga jam di pagi hari, Close selalu beristirahat di tepi kolam renang selama satu jam atau di pantai. Dia kemudian kembali bekerja sampai matahari mulai terbenam.

Vera Wang
Seorang fashion icon Vera Wang mungkin adalah pengusaha. Tapi dia adalah seorang desainer alam yang kreatif. Wang mengerti betapa sulit untuk benar-benar kreatif di tengah tuntutan bisnis. Untuk memasuki sisi kreatifnya, Wang harus menempatkan ruang fisik antara dirinya dan gangguan ini. Dia pun merancang dari kenyamanan tempat tidurnya sendiri.

Steve Jobs
Kita semua tahu sifat menetap dari ruang kerja tidak memberikan kenikmatan apapun kepada kita, jadi mengapa tidak produktif dan kreatif di mana saja? Itu adalah pola pikir almarhum Steve Jobs, yang mengadakan pertemuan berjalan dengan timnya saat mereka brainstorming ide-ide paling inovatif mereka untuk Apple dan para pelanggan.

Charles Dickens
Novelis besar Inggris menemukan inspirasi untuk beberapa karakter cerita yang paling dicintai saat ia berjalan-jalan di London. Kota itu memiliki salah satu ilham yang paling berpengaruh sepanjang karirnya.

"Ini dipicu imajinasinya," sebut Alex Werner, kurator Museum "Dickens dan London" Pameran London, kepada CNN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com